Di sini saya mau sharing informasi mengapa dan apa alasanan menjadi seorang guru merupakan pilihan terbaik. Silahkan simak tulisan saya di bawah dan saya harap tidak di skip, karena informasinya saya buat dengan rasa bangga..he
Saya masih ingat betul, dulu waktu masih di jenjang sekolah dasar, kita semua diminta untuk menanamkan sebuah cita-cita.
Cita-cita yang paling favorit dan paling banyak peminatnya adalah menjadi seorang Dokter, betul tidak?
Bahkan guru bukan menjadi pilihan yang baik saat memilih sebuah cita-cita. Saya sendiri lebih memilih menjadi Dokter, yah entah mengapa..
Jika teman-teman punya cita-cita favorit waktu kecil yuk sharing di pengalaman kamu di kolom komentar.
Alasan Menjadi Seorang Guru
Menaikkan derajat di Masyarakat
Menjadi seorang guru menjadi kebanggaan tersendiri di masyarakat. Masyarakat merasa menghargai kita sebagai seorang guru yang menyalurkan ilmunya kepada mereka dan anak mereka.
Di masyarakat, yang banyak di hargai jasanya tidak hanya orang yang mempunyai jabatan atau orang yang mempunyai harta yang banyak. Namun seorang guru di masyarakat juga sangat di hargai.
Saya masih ingat, waktu ada acara desa di sebuah kampung. Guru tidak lagi duduk di belakang saat acara, namun dipanggil untuk duduk di depan sebagai bentuk menghargai jasa seorang guru.
Waktu Luang dengan Keluarga Lebih Banyak
Ini merupakan alasan utama saya bangga menjadi seorang guru, yah benar waktu luang bersama dengan keluarga lebih banyak di bandingkan dengan pekerjaan lain.
Guru mempunyai banyak luang dengan keluarga karena guru bekerja tidak penuh waktu. Paling banyak biasanya guru memakan waktu bekerja dari pukul 07.00-14.00. Sisanya kita bisa luangkan waktu bersama keluarga.
Tidak hanya itu, menjadi seorang guru juga banyak liburnya loh.. Hal ini karena pekerjaan guru bukanlah pekerjaan urgen seperti seorang Dokter atau pekerja kantoran lainnya.
Mari amati teman atau kerabat Anda di sekeliling Anda, saya mempunyai adik yang bekerja sebagai Dokter, yang sepertinya bekerja tidak mengenal waktu. Yah wajar lah ya namanya sakit juga tidak ada liburnya. Terkadang waktu libur nasional misalnya saja saat lebaran, juga masih berangkat bekerja.
Ada punya saya mempunyai seorang kakak yang bekerja di kantoran. Setiap hari hampir berangkat, libur lebaran hanya sehari saat lebaran saja.
Bayangkan menjadi guru, saat lebaran kita libur tidak sehari dua hari namun kadang bisa sampai berminggu-minggu.
Ilmunya Semakin Bertambah
Apakah Anda percaya, jika kita mengajarkan ilmu kepada murid ilmu kita bukan berkurang namun justru akan bertambah. Hal ini berbanding terbalik dengan teori ketika kita mengeluarkan uang makan uang akan berkurang.
Jika menjadi guru, jika kita menyalurkan ilmu,, justru ilmu akan semankin bertambah. Hal ini menjadikan pengalaman seorang guru adalah yang paling banyak ilmunya.
Jangan ragu untuk menjadi guru banyak untungnya, tidak banyak ruginya.
Tunjangan Guru Tidak Sedikit
Saya katakan ini memang relatif. Namun percayalah gaji guru tidak hanya di gaji popok saja. Tunjungan guru tidak sedikit yang Anda bayangkan saat baru terjun sebagai seorang guru.
Setelah Anda lama menjadi seorang guru, nantinya ada perhatian khusus bahwa Anda layak untuk dinaikkan gajinya.
Sertifikasi guru juga tidak sedikit, belum lagi nantinya ada gaji 13 dll. Saat ini guru oleh pemerintah menjadi perhatian khusus yang layak untuk di apresiasi.
Amalnya Banyak
Saya berbicara di sini dalam perspektif islam, mungkin jika yang baca adalah non islam mudah-mudahan pemikiran juga sama.
Jika kita niatkan memberikan ilmu kepada peserta didik, amal kita tidak hanya sampai di situ saja. Amal kita akan terus bertambah selama anak didik kita terus menjalankan ilmu yang kita ajarkan.
Misalnya saja begini, jika mengajarkan siswa kita membaca. Maka dalam islam selama siswa itu mengamalkan membaca berkat ilmu yang kita berikan maka amalan kita masih mengalir. Belum lagi jika nanti siswa itu mengajarkan kepada siswa yang lain.
Hal ini sesuai dengan hadits dari Rasulullah yang mengatakan 3 amalan jariah yang tidak akan terputus meskipun kita sudah meninggal, yaitu salah satunya adalah ilmu yang bermanfaat.
Pekerjaan yang Tidak Beresiko Besar
Saya yakin kita semua sepakat, menjadi seorang guru tidak memiliki resikio yang besar. Yah kita percara semua pekerjaan pasti ada resikonya. Namun menjadi guru resikonya hanya sedikit.
Anda tidak perlu banyak keluar ruangan, Anda bekerja di dalam ruangan. Resiko buruk tidak begitu banyak. Anda bisa bekerja dengan nyaman tanpa memikirkan resiko yang besar.
Anda tidak perlu berhadapan dengan orang-orang jahat. Ketika ada kesalahan miskonsepsi dalam mengajar, Anda bisa memperbaikinya dengan segera tanpa ada resiko yang cukup besar.
Menginspirasi generasi berikutnya
Dengan menjadi seorang guru, Anda akan mendapatkan kepuasan kerja yang jarang dialami oleh beberapa orang. Selain orang tua, guru bisa dibilang memiliki pengaruh terbesar dalam kehidupan seorang anak. Hasil nyata yang akan Anda lihat dari murid dijamin akan membawanya pulang dengan rasa bangga.
Mempunyai Peluang Usaha yang Lain
Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, bahwa waktu luang seorang guru untuk keluarga begitu banyak. Hal ini karena bekerja menjadi seorang guru tidak menguras banyak waktu.
Bahkan menjadi seorang guru bisa mempunyai pekerjaan sampingan yang saya yakin waktunya masih begitu banyak.
Saya sendiri menjadi seorang guru masih aktif mengisi blog saya di sanguilmu.com. Bahkan hampir setiap hari saya update artikel di sana.
Kesimpulan
Saya tidak akan benyak membuat kesimpulan, menjadi seorang guru merupakan sebuah cita-cita favorit yang tersembunyi.
Jujur saja saya menjadi guru saat ini merupakan hal yang tidak saya rencanakan dahulu, saya terdampar menjadi guru dan saat ini saya bersyukur telah terdampar di tempat yang benar.
Saya bangga menjadi seorang guru, saya berharap dengan saya menulis artikel ini dapat memotivasi Anda dalam memilih sebuah pekerjaan menjadi seorang guru.
Percayalah Anda tidak akan menyesal di kemudian hari..
Keren. Salaam kenal
BalasHapuswww.hendrikaprawi.com